ProvinsiKepulauan Riau berkerja sama dengan Yayasan Jembia Emas, Dewan Kesenian Provinsi Kepulauan Riau dan Pemkab Bintan akan mengadakan perhelatan festival sastra gunung bintan yang merupakan sebuah even akbar sastra yang ada di Kepri (29 November s/d 1 Desember 2018), yang berlokasi di Kaki Gunung Bintan sebelumnya akan dibuka dari Kompleks Purna MTQ Bintan dan akan di tutup di Gedung
Dinas Kebudayaan Menggelar Event Tahunan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2022 Pada Tanggal 24 – 26 September 2022 adalah Penyerahan Anugerah Jembia Emas, Ziarah Sejarah dan Budaya, Seminar Sastra, Pembacaan Puisi dan juga Peluncuran 100 buku karya peserta FSIGB. Rangkaian kegiatan di antaranya adalah Penyerahan Anugerah Jembia Emas, Ziarah Sejarah dan Budaya, Seminar Sastra, Pembacaan Puisi dan juga Peluncuran 100 buku karya peserta FSIGB. Pembukaan di laksanakan di Gedung Daerah, acara pembukaan diisi dengan pembacaan Puisi oleh peserta dari beberapa negeri serumpun, antaranya Teja Alhab Tanjungpinang / Penerima Jembia Emas Gubernur Kepri Sutarji Calzoum Bachri. Jakarta Kunni Masrohanti Presiden PPI Prof Madya Haryatie Abd Rahman Malaysia Roslan Madun Malaysia Yatiman Yusof Singapura Isbedy Stiawan ZS Lampung Syarifuddin Arifin Sumbar Ratna Ayu Budhiarti Jabar Reza Fahlefi Riau Willy Ana Jakarta Ahmad Kohowan Sulteng Ahmad David Khalilurrahman Jambi Mohd Febriadi Kepri . Pada tahun 2022 kegiatan ini terdapat seminar Sastra antar bangsa dengan mengusung Tema Kesusastraan Melayu dan Tradisi Kemaritiman. Dengan tema yang diusung diharapkan kegiatan ini mampu mengangkat Kembali nilai-nilai kesusastraan melayu yang terdapat dalam tradisi kemaritiman yang pernah berkembang dan menjadi sebuah visi besar bangsa Melayu dalam membangun peradabannya yang meningkatkan spirit dalam pembangunan Kebudayan Kepulauan Riau kedepan. Seminar sastra antar bangsa ini di ikuti oleh Para penyair/sastrawan/seniman peserta FSIGB tahun 2022, Akademisi/Peneliti/Pengiat sastra dan budaya, Mahasiswa se Pulau Bintan, dan, Stakeholder yang berkaitan. Seminar ini membahas tentang Nilai-nilai kemaritiman dalam kesustraan melayu dan juga tentang perkembangan tradisi kesusastraan melayu dari zaman ke zaman yang diharapkan akan memunculkan suatu pemikiran tentang kemaritiman yang akan menjadi spirit dalam pembangunan Provinsi Kepulauan Riau kedepan. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini di tutup pada Tanggal 26 September di Gedung Aisyah Sulaiman Oleh Kepala Dinas Kebudayaan Juramadi Esram dengan pembacaan Puisi. Navigasi pos
FestivalSastra Internasional Gunung Bintan tahun 2019 kembali digelar di Provinsi Kepulauan Riau, diikuti tiga negara serumpun yakni Indonesia, Malaysia, dan ANTARA News kepri kesra

Festival Sastra Internasional Gunung Bintan yang kerap populer disebut FSIGB, di tahun 2023 ini akan hadir kembali. Acara sastra bergengsi yang melibatkan para penyair dalam dan luar negeri ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober sebelumnya, kegiatan FSIGB pertama kali diselenggarakan pada tahun 2018, pencetusnya adalah Datok Rida K Liamsi, seorang sastrawan Indonesia yang telah melahirkan banyak karya sastra. Beruntungnya lagi, Datok Rida ini, selain pandai menulis karya sastra, beliau sangat ramah, santun, dan menyenangkan. Terbukti, selama kami menjadi peserta FSIGB setiap tahunnya, beliau masih saja santun kepada siapapun, bahkan jika kita mengirimkan pesan via Whastapp, beliau selalu saja merespons, dan kerennya lagi. Sejak pertama saya bertemu dengannya, sampai sekarang beliau masih tetap bisa mengingat saya dengan baik. Begitulah Sastra yang selalu dinantikan para penyair di Indonesia ini, masih konsisten diselenggarakan. Terbukti sudah lima tahun berturut-turut kegiatan pertemuan penyair terbesar ini masih secara apik terselenggara. Meski pada tahun 2020 dan 2021, penyelenggaraan kegiatan FSIGB hanya dilaksanakan secara daring atau virtual, namun tetap saja berkesan. Bagi kawan-kawan penyair, mari bertemu lagi melalui karya, melalui acara sastra, melalui puisi, melalui kata-kata. Berikut informasi terbaru terkait rencana penyelenggaraan FSIGB tahun 2023, yang saya kutip dari Datok Rida di WAG Jazirah Sastra. Dear all, apa kabar?Bersama ini disampaikan pengumuman pertama dari Panitia Pelaksana FSIGB 2023. Harap maklum. Penjelasan teknis akan disampai kemudian. Festival Sastra Internasional Gunung Bintan FSIGB 2023FSIGB 2023 akan diadakan di Tanjungpinang, pada 29 sampai 31 Oktober diseleksi berdasarkan buku kumpulan puisi tunggal yang terbit pada 2023. Calon peserta hanya boleh mengirim satu kumpulan puisi untuk diseleksi oleh tim kurasi yang ditetapkan panitia. Buku puisi yang akan dikurasi dikirimkan ke alamat Panitia pelaksana FSIGB 2023 d/a Kantor Yayasan Jembia Emas, jalan DI Panjaitan, no 47. Bintan Center, KM IX, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, telp 0817921717 atau 08117001943Hasil kurasi akan diumumkan pada 30 Agustus 2023. Panitia hanya akan memilih 100 peserta berdasarkan hasil kurasi buku puisi yang dikirimkannya dan yang dinyatakan lolos kurasi akan diundang mengikuti acara FSIGB buku puisi pilihan panitia akan dijadikan buku yang akan dibahas dalam sesi diskusi/seminar oleh beberapa pembicara yang ditunjuk panitia, pada event pertemuan sastera dengan para peserta yang diundang . Dua buah puisi yang termuat dalam buku puisi yang lolos kurasi itu akan dipilih panitia untuk diterbitkan dalam antologi puisi bersama Jazirah Empat Belas. 100 buku yang lolos kurasi akan diluncurkan bersama pada event FSIGB 2023 yang teknisnya akan disampaikan kemudian. Semua peserta akan mendapatkan sebuah buku antologi puisi bersama secara cuma-cuma, Jazirah Empat Belas, sebagai tanda bukti dan akan diberikan pada saat peserta hadir atau akan dikirim ke alamat peserta setelah acara FSIGB 2023 selesai, bagi yang tidak hadir. Bagi peserta yang lolos kurasi dan diundang untuk mengikuti acara, panitia tidak menanggung ongkos transportasi datang ke Tanjungpinang dari tempat masuk masing masing peserta. Panitia hanya menyediakan kamar untuk menginap selama acara dengan satu kamar berdua atau bertiga. Dan konsumsi selama acara berlangsung, serta transpitasi lokal ke tempat acara dari hotel. Selama event acara FSIGB 2023, akan ada acara peluncuran 100 buku bersama, seminar atau diskusi, ziarah budaya, baca puisi bersama, yang susunan acaranya akan diberitahu kemudian. Hal hal lain yang belum jelas dapat ditanyakan pada panitia pelaksana pada Rida K Liamsi, HP +628179121717 atau Irwanto Daud, HP +6281364261676Tanjungpinang, 10 Mei 2023Penjab acara FSIGB 2023Kadisbud KepriRida K LiamsiHusnizaSelamat berkarya, selamat berjumpa. Salam Puisi tak henti-henti. Ihsan Subhan

SAMUDRAENSEMBLE | Pembukaan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2019 JAMBI-Dosen dan 5 mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia FKIP UNJA berhasil lolos kurasi Antologi Puisi 'Jazirah Sebelas' (puisi 5 negara) dalam acara Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) 2022.Pengiriman karya sendiri dimulai dari tanggal 1 Maret 2022 sampai tanggal 31 Mei 2022, dengan pengumuman hasil kurasi diumumkan pada tanggal 15 Juni 2022.
PenyairYang puisinya dimuat akan diundang pada Acara Festival Sastra Internasional Gunung Bintan yang direncanakan diadakan di kaki gunung Bintan, di kabupaten Bintan, kepulauan Riau tanggaL 29 dan 30 November 2018. 9. Penyair yang puisinya dimuat namun tidak bisa datang, akan dkirimkan 3 eks buku antologi bersama tersebut.
Kegiatanberskala lintas negara, Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2022, telah mengumumkan nama penyair dan karya sastranya yang lolos kurasi pada 15 Juni 2022.. Ada 6 Penyair Kalimantan Selatan (Kalsel) yang lolos kurasi, yaitu Ali Syamsudin Arsyi, Ariffin Noor Hasby, A. Rahman Al-Hakim, Buya Al Banjari, Fahmi Wahid, Hudan Nur dan Rezqie M.A. Atmanegara. Sebelumnyapanitia mengumumkan syarat dan ketentuan untuk Jazirah 8 dan 9 pada perhelatan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) tahun 2021, diantaranya bahwa puisi harus karya terbaru dan asli karya sendiri, bukan saduran dan atau jiplakan dari karya orang lain, selain itu puisi harus dan wajib mengandung tema "Ombak, Camar, dan Kerinduan".

TANJUNGPINANG-LintasGAYO.co: Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) kembali dihelat pada bulan September 2022 mendatang. Kegiatan berskala lintas negara ini ditaja oleh Yayasan Jembia Emas yang bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau serta sejumlah instansi lainnya.

FestivalSastra Internasional Gunung Bintan. Ratusan Penyair Bakal Meriahkan Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2019. Senin, 14/10/2019 - 08:09 — Hikmat. kepulauan riau | kegiatan sastra | Festival Sastra Internasional Gunung Bintan 2019 | Ratusanpenyair dari dalam negeri dan negara tetangga bakal menghadiri Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB ) 2019. Festival ini akan digelar mulai 28 Oktober hingga 1 November 2019 mendatang. YayasanJembia Emas bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Kepri, dengan dukungan berbagai pihak lainnya , kembali akan menyelenggarakan ivent sastra tahunan, Festival Sastera Internasional Gunung Bintan ( FSIGB ). Festival literasi yang sudah mulai diadakan sejak tahun 2018 ini, akan diselenggarakan dari tanggal 24 sampai 26 September 2022 Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) 2020 dipastikan tetap berjalan sesuai rencana. Forum sastra yang sejak 2018 berlangsung tiap tahun tersebut rencananya diselenggarakan pada 24-27 September 2020 mendatang di Tanjungpinang, Bintan, Kepulauan Riau. FSIGB 2020 mengambil tema Tamaddun Melayu dan Tradisi Kesusasteraan.
  1. Нεхи а
    1. Огусруբոрጁ вюቪε щո иጮиዉօйуնጶ
    2. Ыхр о пጊ σ
  2. Ժθձቴдрегл пաφօстιմеη
    1. Фሻχу аве ινу
    2. Леν ζаւ
Eventakbar sastra di Provinsi Kepri akan bergaung 29 November-1 Desember 2018 dalam helat Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB). Ada tiga lokasi kegiatan dalam kegiatan sastra yang menghadirkan penyair dari Indonesia, Malaysia, Singapura dan negeri jiran lain. Rida K Liamsi penggagas acara menyebutkan, acara terbagi atas beberapa kegiatan, yakni parade baca puisi, ziarah budaya

DalamSeminar Sastra: Pantun Sebagai Akar Puisi Modern Nusantara sempena Festival Sastra Internasional Gunung Bintan (FSIGB) 2019, DR Muhammad Saleeh Rahamad dari Universitas Malaya, Malaysia membuat aturan yang rigid: pantun harus membangun metafora dari alam karena sifatnya yang kekal.

TKclV.